Friday, April 25, 2014

memanen air hujan (bagian 1-dengan paving)

ParitAir merupakan kebutuhan pokok manusia baik digunakan sebagai air minum, mandi, mencuci, menyiram tanamandan lain sebagainya.

Saya yang tinggal dikabupaten Kubu Raya kota Pontianak daerah Kalimantan Barat  dimana masih belum adanya jaringan air bersih dari PDAM, hanya mengandalkan air sumur gali dan air hujan harus pintar-pintar mengelola dan mengatur sebaik mungkin air yang ada.

 

Orang-orang sekitar hanya mengandalkn sumur baik gali maupun gor dan air parit saja yang kebetulan masih bersih jauh dari pencemaran sampah atau lainnya. Oleh karena itu halaman depan rumah tidak saya tutup atau cor sengan semen, hal ini agar air hujan yang turun mengenai halaman depan dapat terserap masuk ke dalam tanah menjadi air tanah. Sebagai gantinya saya gunakan paving block model conblock agar kala hujan air tetap menembus tanah melalui celah-celah paving block.

DSCN5807Akhirnya saya buat sendiri conblok yang sebelumnya saya minta tolong teman saya untuk membuat  dan baru jadi 5 buah dan masih coba-coba hanya 3 yang jadi berhasil sedangkan yang 2 jadi gagal dengan sompel sana sini.DSCN5808

 

Namun setelah cari info kesana kemari dan akhirnya ketemu lebih baik dan tepatnya menggunakan grass block dikarenakan pada grass block terdapat lubang yang bisa kita kasih tanah sedikit serta menanam rumput sehingga bisa menyerap air dan menambah keindahan dengan warna hijau selain warna abu-abu semen.

DSCN5806

Tanah yang tersisa pada bagian depan 2 m x 9 m saya bagi dua bagian dimana setengahnya akan saya gunakan sebagai jalan masuk menggunakan paving setengahnya lagi sebagai taman kering dengan diberi pembatas semen.

Tanah yang akan dipasang paving saya beri pasir halus lalu diratakan dan dibiarkan selama seminggu agar padat terus sambil di padatkan dengan cangkul setelah seminggu di berikan lagi pasir kasar dan dipadatkan lagi.

 

grass blockDengan grass block memang tampak lebih bagus namun ternyata harganya cukup mahal sekitar 60.000/buah. Terlebih dengan rerumputan yang ada disela-selanya membuat lahaman tidak monoton itu-itu saja namun ada warna hijau dari rerumputan yang tumbuh.

 

 

aplikasi grass blockGambar disamping adalah contoh aplikasinya sungguh indah dilihat mata selain itu fungsi rumput juga sebagai menyerap air kedalam tanah lebih cepat walau pun tidak secepat tanaman yang lebih besar.

Namun karena untuk penghematan atau irit biaya (kata orang-orang pelit bahkan isteri saya juga bilang saya sih bukan hemat tapi pelit), maka saya berencana membuat grass block sendiri namun karena susah dan bingung buatnya akhirnya saya buat paving block (tipe con block) dengan tengahnya saya kasih potongan paralon 1 1/2“ setinggi paving block (pada gambar paling kanan).

Paralonnya juga sisa dari potongan pipa dari pembuatan pembuangan air untuk kamar mandi dan cucian. Proses pembuatan con block baik yang berlubang dan tidak berlubang mencampurkan semen ditambah pasir dan sedikit air (15% semen : 80% pasir : 5% air = 1 bagian semen + 4 bagian pasir + sedikit air, agar agak basah sedikit) 

Sedangkan alat cetaknya saya buat dari penutup casing PC yang sudah tidak terpakai lagi dengan pengunci engsel.

 

Paving conblock buatan sendiriPaving conblock buatan sendiri

Namun bila sudah jadi tercetak supaya keras harus di jemur dibawah sinar matahari tidak langsung selama kurang lebih 28 hari atau sebulan. Karena saya baru membuatnya maka saya harus sabar menungguWinking smile sekitar sebulan lagi untuk memasangnya.

No comments:

Post a Comment