Wednesday, April 9, 2014

Hemat energi = hemat biaya (listrik 2)

Kali ini saya akan berbagi secara detail mengenai menghemat listrik dalam hal pencahayaan terlebih dahulu, kenapa…?

Karena sering kali kita sering menyepelekan ini karena menganggap bahwa berapa sih besar watt sebuah lampu dan juga harganya juga tidak mahal yang umum beredar di pasaran.

 

Pada judul saya Hemat energi = hemat biaya (listrik 1) sudah sedikit saya singgung biaya listrik saya Rp 150.000 – Rp 200.000 dalam sebulan, mungkin bagi beberapa orang itu biasa saja masih standar bahkan mungkin juga ada yang bilang masih murah.

 

Namun bagi saya itu cukup mahal dan masih bisa dihemat lagi pengeluaran tersebut. Tapi itu sesuai lah dengan barang-barang elektronik yang ada di rumah yaitu

1) 2 buah PC

2) 1 buah televisi standar biasa dan DVD Player

3) 1 buah kipas angin berdiri (yang bisa ditinggikan dan turunkan)

4) 1 buah kipas angin duduk

5) 1 buah kulkas

6) 1 buah mesin cuci

7) 1 buah setrika

8) 1 buah tape compo

9) 2 buah mesin pompa air

 

Yang pasti sering dipakai adalah kulkas yang nonstop 24 jam hidup kecuali padam lampu, ya iyalah klo padam lampu mana hidup betul gak.

 

Lalu mulai lah saya bergerilya di dunia maya searching di internet dan banyak membaca buku yang banyak membahas cara menhemat listrik. Memang banyak bertebaran informasi di internet dan buku-buku hingga bertambahlah pengetahuan saya tentang bagaimana caranya melakukan penghematan.

 

Dalam sebuah buku Readers Digest edisi khusus dengan judul LANGKAH HIJAU Selamatkan Bumi yang saya dapat ada informasi mengenai perangkat elektronik dengan konsumsi listrik yang paling besar yang bersumber dari WWW.WWF.OR.ID, akan saya tulis ulang agar para pembaca bisa mengetahuinya.

 

  1. Perangkat elektronik apa mengkonsumsi listrik paling besar di rumah?
  2. * Pendingin ruangan 38%
  3. * Komputer 10%
  4. * Penanas nasi 10%
  5. * Mesin cuci 9%
  6. * Setrika 9%
  7. * Pompa air 6%
  8. * Lampu 5%
  9. * Pemanas air 4%
  10. * Kipas angin 3%
  11. * Lemari es dan televisi 2%
  12. * Radio/tape 1%

Dari situlah saya lebih memfokuskan terlebih dahulu menghemat pada barang dengan konsumsi terbesar % nya.

 

tinggi lantai ke plafonDengan rumah saya bersikulasi uadara yang baik dan lancar maka dengan sendirinya pendingin ruangan atau AC dapat dihilangkan dari rumah. Caranya sederhana saja yang saya lakukan yaitu dengan meninggikan dinding rumah sehingga dengan demikian rumah saya lebih tinggi hingga plafon setinggi 4 meter, hal ini menyebabkan udara akan berputar dengan leluasa.

 

ruangan antara plafon dan atapLalu antara plafon ke bumbung atap setinggi 3 meter. Karena sifat udara adalah udara panas akan menuju ke atas dan angin dingin akan menuju ke bawah, kira-kira begitu.

 

Bagi para pembaca bisa mencari informasinya lebih lengkap di internet atau baca-baca buku. Hal itu akan udara panas berada cukup jauh di atas tubuh saya dan orang yang didalam rumah dan udara panas akan terus menembus plafon langsung menuju kedalam ruangan antara plafon dan atap serta akan terperangkap diatas plafon baru secara perlahan keluar ke alam bebas melaui celah-celah yang ada.

 

Pintu ruangan flapon dan atapRuangan antara plafon dan atap yang cukup tinggi dapat memudahkan kita atau tenaga instalatir listrik untuk memperbaiki jaringan listrik, untuk keluar masuknya. Tidak seperti biasanya yang melalui plafon yang dilubangi tapi saya membuat pintu yang terbuat dari pvc biasa untuk kamar mandi, dimana naiknya melalui tempat jemuran yang berada diatas garasi. Namun jangan coba sekali masuk ke dalam setelah pintu dibuka, panasnya sangat menyengat. Harus menunggu terbuka pintunya sekitar  5-10 menit barulah masuk agar udara panas dapat keluar secara lebih bebas berganti udara dingin.

 

Pada gambar diatas juga terlihat sebuah fiberglass yang berfungsi sebagai tempat penampung air dari sumur dan talang lalu melalui pipa akan dialirkan untuk tempat cuci piring, mesin cuci dan kamar mandi. Ada juga glass block yang berguna meneruskan bias cahaya matahari masuk ke dalam ruangan.

 

Selanjutnya setelah menekan biaya (hemat) pendingin untuk ruangan saya akan berbagi mengenai lampu. Seperti gambar diatas ada beberapa glass block sekitar 7 buah sebagai jalan masuk cahaya matahari sebagai pengganti cahaya lampu disaat mentari bersinar. Sebuah glass block dipasaran saat ini ditulis sekitar Rp 50.000 – Rp 60.000 tapi kalo beli 1 dus (isi 6 buah) Rp 250.000.

 

Dengan begitu selama matahari bersinar saya dapat mengurangi hidupnya lampu sebagai penerangan, selain itu juga yang cukup efektif dan efisien namun juga buat mumet dan kantong bolong adalah mengganti lampu biasa dengan lampu LED yang hemat energi. Maklum saja saya ada beli 2 buah lampu LED 10 watt merk Philips yang saat itu sedang promo seharga Rp 105.000 jadi @Rp 52.500 dan pastinya bergaransi.

 

Sekedar informasi saja lampu LED Philips 10 watt setara terangnya dengan 40 watt lampu biasa yang kita gunakan, yang sinarnya berwarna putih bukan kuning. Yang saya beli sekitar tahun 2013 dimana di kota saya masih jarang pembelinya maka saya agak susah mencarinya tapi syukur alhamdulillah ketemu.

 

Lampu LED Philips tersebut saya tempatkan di tempat jemuran yang berada di lantai 2 dan teras rumah karena kedua tempat tersebut lampu pada malam hari nyala terus hingga pagi hari. Ada juga saya beli lampu LED yang tidak bermerk sebesar 1 watt sebanyak 2 buah juga @Rp 15.000 namun saya letakkan di depan pintu garasi dan di belakang rumah.

 

Tidak itu juga saya juga membeli televisi LG LCD LED untuk mendukung saya dalam menghemat listrik namun sekali lagi harganya lebih mahal dari televisi LG LCD standar sekitar Rp 500.000 bedanya. Walaupun saya sudah mempunyai televisi lama yang saya beli sendiri dari kakak saya saat kakak saya pindah ke luar pulau dikala saya masih kuliah, hingga sekarang saya hanya menggunakan televisi LED sedangkan televisi lama hanya jadi pajangan di kamar hanya hidup sebulan sekali saja Open-mouthed smile.

No comments:

Post a Comment