Pertama kali aku tinggal di rumah ku ini halaman depan rumah hanya berupa hamparan gambut yang hitam yang masih terlihat dan tampak sisa-sisa lapukan kayu yang tak bisa terurai atau hancur seutuhnya.
Parit saja belum selesai kukerjakan hingga menembus pagar samping, becek selalu saja jadi hiasan halaman tersebut.Penurunan gambut semakin membuat genangan menjadi sebuah banjir hingga teras selalu kotor oleh naiknya muka air.
Setelah 3 bulan kemudian dibuatlah saluran air hingga menembus ke dinding pagar lalu jatuh ke lubang samping pagar, dan tidak hanya itugambut di halaman depan pun ditambah pasir kasardan pasir halus setinggi batas parit.
Awalnya hanya 10 tanaman dalam pot saja kuletakkan di disana, niatku agar lebih sedap dipandang mata daripada kosong dan 2 buah stapping agar tidak monoton terlihat. Tak berapa lama sekitar 3 hari setelah ditimbun pasir muncullah beberpa rumput liar mulai menutupi pasir namun tumbuhnya sangat jomplang ada yang tinggi dan ada yang rendah serta tidak bagus rumput liarnya tidak hijau agak kekuning-kuningan.
Kupikir mungkin karena gambut dimana zat besinya masih banyak terkandung dan kurang baik bagi tumbuhan untuk hidup, maka kubuat beberapa lubang menggunakan linggis di campuran pasir dan gambut tersebut lalu ku masukkan kapur dolomit. Setelah dimasukkan kapur dolomit kututup lagi lubang tersebut dan kutabur pula kapur dolomit tersebut diatas pasir tersebut.
Dari 10 tanaman dalam pot tersebut akhirnya tumbuh besar yang mengakibatkan harus dipecah atau pisahkan cabangnya, hingga jadilah seperti sekarang hingga kini mempunyai 25 tanaman dalam pot. Sehingga terasa penuh dan tidak terurus karena kekurangan lahan untuk menyimpannya dan agak menyita waktu yang lebih untuk mengurusnya.
Dari situ baru saya mengerti dan paham maksud teman saya bila tanaman cukup punya 2 buah saja, ntar juga berkembang biak dan mulai susah ngurus dan cari tempat nyimpannya. Kini saya mengalaminya sendiri, oleh karena itu saya menghimbau para pembaca bila ingin mempunyai tanaman di halaman awalnya jangan banyak dulu karena nantinya pembaca sudah bingung untuk menyimpannya dan mungkin akan muncul kejenuhan, karena tanaman/tumnuhan itu juga makhluk hidup yang akan berkembang biak.
Selain itu biasanya biji cabai juga ku semai yang didapat dari mana pun sehingga semakin banyaklah pot yang ada, kebanyakan dari rumah orang tua dan sisa dari pembelian gorengan. Ada juga biji jeruk sambas yang kukumpulkan dari sisa aku memakan jeruk sambas disaat aku memakannya dirumah teman saat lebaran idul fitri.