Tuesday, October 21, 2014

Penuhnya halaman oleh tanaman

Tak terasa kini penuh sudah halaman depan teras rumah dengan berbagai macam tanaman dalam pot, yang sebelumnya tidak pernah kubayangkan hingga begini. Dulu pertama kali sih hanya sekedar mencoba dan berkhayal untuk menempatkan beberapa buah pot berisi tanaman agar ada nuansa alaminya.

tampilan tanaman di halaman sekarangNamun seperti inilah sekarang (foto disamping) untuk mencabut rumput liar saja susahnya minta ampun. Gak ada jalan tuk kaki melangkah terpaksa bila harus membersihkan sampah pas dekat pagar harus memindahkan dulu beberapa pot baru deh bisa membersihkannnya.

Namun tetap bersyukur juga karena sekarang bisa memiliki berbagai macam tanaman dari buah, bunga dan daun. Selain memperindah juga sebagai sirkulasi udara, tapi gak mungkin juga kalo dibiarkan begini terus bisa menjadi semak dan menjadi pemandangan yang gak bagus.

Padahal dulunya ini hanyalah berupa hamparan gambut yang kubiarkan tidak dicor semen disebabkan aku ingin memiliki taman kecil depan teras rumah, yang bila hujan turun becek melanda dan muncratan air yang jatuh ke tanah membaw gambut ke teras rumah membikin kotor teras.

Halaman waktu dulu

Hamparan gambut tersebut ku beri batu-batu kecil dan kerikil yang ada dari sisa lebih saat ngecor pondasi pagar, kadang juga sisa semen beku yang tak bisa terpakai lagi ku hamparkan diatasnya. Seiring waktu gambut mengalami penurunan sehingga meninggalkan bekas hamparan batu kecil dan kerikil serta serat kayu dari batang pohon.

Untuk menaikkan permukaan tanah agar tidak terjadi genangan ku putuskan untuk menimbunnya dengan pasir kasar dan halus itu pun dapatnya dari sisa-sisa pembangunan pagar. Lalu masih ada dalam tong plastik campuran dedaunan dan gambut serta ranting (sudah diranjang-rajang)biasa untuk membuat bokashi, langsung saja ku keluarkan isinya dan ku hamparkan diatas pas.

Awalnya tiada sama sekali rerumputan namun setelah memberi batu kecil, kerikil, pasir dan bokashi mulai muncul tunas-tunas rerumputan hingga rumput sekarang. Oh iya tidak lupa kuberi pupuk dasar setelah itu semua dengan kapur dolomit dengan cara menaburkannya sebanyak satu genggaman tangan keatasnya, dimana fungsinya untuk menurunkan derajat keasaman gambut menuju netral. Selain kapur dolomit bisa juga dengan kompos namun lebih praktis kapur dolomit tinggal beli bawa ke rumah dan tabur dari pada kompos.

Tidak lupa pula kubuat lubang seperti lubang biopori yang kugunakan untuk mengalirkan air supaya genangan yang ada tidak menjadi banjir. Kubilang seperti karena yang kugunakan adalah pipa 1” dengan panjang 30 cm saja. Lubang tersebut kututup dengan stepping agar memperindah halaman.

No comments:

Post a Comment